iT Is sO hArd To SaY GuD ByE!!!

First Email

Dear all,

It is with a heavy heart that I now must say goodbye to everyone here as today is my last day with MAIBB. I'm really sorry I couldn't personally see each and everyone of you to say thank you. I've thoroughly enjoyed my work here and it has been the best 10yrs with Short D and now MAIBB. I do apologise if I've ever hurt anyone's feelings in any way.

Do not hesitate to contact me for any matter, I can be reached at 01X-28XXXXX. Hope to hear from you :)

I'll miss you all!!

Sincerely,
Dini


Second Email

Dear all;

Today marked my last day in the bank and as such, I would like to take this opportunity to thank each and everyone of you for being such wonderful colleagues for the last five years.The experience and support that I have gained through out the years are no doubt invaluable.

again, best wishes for a positive future!

I can be contacted at 01X-6181XXX or email at bgsXXXX@yahoo.com
Regards, Iza


My Note:

Sisters i am gonna to miss both of you. Please take care. Thanks for everything.

Please reserve any seats for me there (if any). Hihhihihihihii..............

From left: Iza, Dini, Myself, Alang, Zuber and Shima.
Photo taken during the Charity Day's organized by Amanah Butler Berhad.


Nikmat...

Tempoh hari seusai peperiksaan yang begitu membunuh keseronokan untuk berlibur, saya terus bergegas mencapai kunci kereta yang terperosok jauh di dalam beg sandang yang dibawa. Harapan dalam hati ingin terus pulang ke Seremban, tiba-tiba saya teringat akan janji yang dibuat bersama seorang teman. Saya mencapai telefon.

Panggilan disambungkan...

Hello...kau kat mana ni?

Petang ni ON tak?

haa....ok jugak kalau tak ON sebab aku kena balik kampung ni.

Padahal dalam hati..."Alamak esok ada satu paper lagi, nasib baik cancel..."

Balik rumah konon-kononnya nak study...

Tapi aduhai, rupanya nikmat tidur itu lebih hebat dari nikmat studi....

:-)

PS: Tolong jangan libatkan nikmat perkahwinan disini yer...


Fu-yooh...

Saya bertanya pada seorang wanita punjabi yang sangat cantik, "Kenapa kamu rasa sungai perlu dilindungi?"

"Ohh...ini kerana sungai membekalkan sumber air yang sangat berguna kepada manusia, flora dan juga fauna. Dan ia juga penting untuk keseimbangan ekosistem," jawab wanita itu dengan penuh keyakinan.

"Ermm betul jugak," sambil saya memandang kearah sebuah air terjun yang sedang mengalir deras.

Oh, lupa saya nak bagitahu pada hari sabtu yang lepas saya ada ke Cameroon Highland.

Fu-yooh....Syokkk Habis....


Cerita sore itu

Sore itu kami duduk-duduk melepak di Restoran Fatimah yang terletak di Tingkat 1, Menara MIDF, Jalan Raja Chulan. Hujan agak lebat ketika itu. Meninjau pada tingkap yang sedikit terbuka dapat disaksikan betapa "Segitiga Emas" Kuala Lumpur ketika ini sedang sendat dengan kenderaan-kenderaan yang tersangkut akibat kesesakan lalulintas. Hujan masih turun ketika kami sedang berbincang tentang pelbagai perkara yang berkaitan dengan urusan pejabat. Dari masalah pemberian bonus sehinggalah ke masalah-masalah kerja yang lain.

Tiba-tiba seorang teman bertanya pada saya, "Dengar kamu sedang sibuk-sibuk mencari cincin?"

Saya, "Aaa....aaa...aaa...ialah tu"

Teman, "Dah ada calon ke?"

Saya, "Aaa...aaa...aaa..."

Tiba-tiba sahaja saya jadi gagap.

Tak sempat saya menjawap soalan yang ditanyakan tadi tiba-tiba teman yang lain menyampuk.

Nak berkeluarga ni kena consider banyak benda, bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla.

Oh..patutlah dua tiga menjak ni saya rasa muka saya sedikit gatal-gatal. Bila tengok cermin ada tiga jerawat gatal betul-betul terletak atas dahi saya.

Aduhai_

Kovalen Version 1.0.0 Beta

Sajak ini saya tujukan kepada rakan-rakan yang terlibat dalam bidang pengaturcaraan tanpa ada prejudis sama ada dia adalah team leader ataupun programmer biasa. Mohon maaf diatas penggunaan bahasa yang bercampur-campur. Sajak ini direka kerana untuk memenuhi piawaian rima logik manusia seperti ini yang ternyata begitu tinggi sehingga tidak dapat memahami bahasa melayu standard seperti yang digunakan di dalam sajak Kovalen - Bhg 1. Ini bukan sindiran atau kutukan tetapi sebagai satu terjemahan kepada bahasa yang lebih mudah difahami oleh golongan-golongan seperti ini. Niat saya ikhlas. Mohon maaf jika ada yang terkucil hati yer. :D

Sajak ini telah dialih bahasakan, Sajak asal adalah Kovalen - Bhg 1

Class
umpama himpunan erat,

Mengikat modules yang bersambung,
Output ternyata berterabur,
Pada arahan logik yang pening,
Dan machine language yang tidak pernah difahami,

Ternyata mata ini memandang,
Pada signal LED wireless yang terpancar,
Yang seringkali terputus ketika diperlukan,
Bahasa pengaturcaraan yang penuh rima logik,
Tidak terungkai dengan bahasa pertuturan,
Menyatakan arahan yang perlu diexecute,

Apakah itu tanda mereng,
Seseorang yang mengadu kediginan
Duduk temenung menongkat dagu,
Pening dalam kesibukan waktu,
Sampai lupa tarikh dan waktu,

Kawannya pula jauh disini,
Sering mengingatkan, "Elek-eleklah orang lain pun sibuk jugak"
Tanpa pernah jemu membebel, "Otak dan badan tu nak pakai lama lagi"
Tak pernah takut dan tak pernah bimbang
Walaupun sering diugut terajang.

Bilik server itu terus sunyi,
Bersama dingin yang menyelimuti,
Hanya bunyi jemari menekan keyboard,
Urat jemari terus mengejang
Itu tanda penyakit dah mari,
Itu penyakit nama dia Repetitive Strain Injury,

:D Salam

Kovalen - Bhg 1

Kovalen salju itu terikat erat,
Mengikat dua gelas jiwa yang saling mengerti,
Dalam kenyataan sebuah gundah,
Yang ada sebuah paksi yang terbalik,
Pada keluhuran jiwa yang tak pernah nyata,

Mata yang memandang menjadi saksi,
Isyarat kasih yang terpancar dari kedalaman warna,
Yang sering berkalih ketika bertentangan,
Tersembunyi jauh didasar hasrat,
Tidak terungkai dengan kata-kata,
Menyatakan sebuah rindu yang penuh didada,

Apakah itu tanda rawan,
Seekor merpati yang jauh di awan,
Bertongkat paruh di pinggir kayangan,
Mengibas sayap tanda kepasrahan,
Pada takdir yang belum terjadi,

Perindu itu pula jauh dibumi,
Duduk termenung di pinggir bayang,
Menanti sang siang merapati malam,
Bersama hasrat yang tak pernah asa,
Dan kudrat yang telah tertulis,

Taman mawar itu terus mewangi,
Dengan kelopak yang tersusun semi,
Dan rindu yang terus berpaut,
Walaupun lelah dalam berdesah,
Longlai jiwa meminta nyawa,
Kovalen cinta masih disitu.

Ukhwah - Bhg 1

Rona lembut,
Putih merah,
Di baluti pakaian suci,
Di hujung Kaabah,
Menolak bonda tua,
Yang duduk keuzuran,

Keringat berluhuran,
Membasahi jerih,
Datang pemuda,
Menghulur kudrat,
Menolak bangku luncur,
Si gadis girang,
Mengucap lafaz,
"Syukran ya akhi"

Syukran ya akhi = Terima kasih saudaraku.

Alasan wajar dia menyukai kamu

Disuatu ketika bertanya sang bintang pada seorang pemuda yang terduduk kaku menatap nebula malam.

"Adakah kamu menyukai gadis tersebut?" tanya sang bintang.

"Iya, bahkan seluruh jiwa dan raga akan kuserahkan dalam kewajaran cinta ini," jawap pemuda tersebut sambil matanya memandang terus ke dada langit.

"Tapi kenapa dia? Dia tidak memiliki kecantikan gadis-gadis yang sebelumnya," tanya sang bintang lagi.

"Dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh si cantik seperti mereka itu," jawab pemuda itu lagi.

"Tapi seperti apa?" sang bintang tidak berpuas hati.

"Dia memiliki hati yang sangat merendah diri dan akal yang sangat sempurna, kerana itu aku rasa aku menyukainya," jawab pemuda tersebut tanpa mempedulikan sang bintang.

"Sudahkah kau menyatakan maksud hati kau padanya," tanya sang bintang ingin tahu lagi.

"Sudah!" jawab pemuda tersebut.

"Bagaimana reaksinya?" sambung sang bintang.

"Dia diam sambil melirikkan senyumnya."

Harap

Hanyir lorong itu ku sedut dalam,
Bersama derap yang menglonglai,
Suatu harapan yang putus,
Sambil memasuki lorong sunyi,

Terlepas mawar dari genggaman,
Tersembam dalam retak,
Kaki terus melangkah,
Menoleh sambil berharap,
Agar ia bertemu takdir terindahnya.

P/S: Apa terjadi kehidupan ini mesti juga diteruskan. Hanya Allah dan takdirnya yang dapat memisahkan ia.