Hanyir lorong itu ku sedut dalam,
Bersama derap yang menglonglai,
Suatu harapan yang putus,
Sambil memasuki lorong sunyi,
Terlepas mawar dari genggaman,
Tersembam dalam retak,
Kaki terus melangkah,
Menoleh sambil berharap,
Agar ia bertemu takdir terindahnya.
P/S: Apa terjadi kehidupan ini mesti juga diteruskan. Hanya Allah dan takdirnya yang dapat memisahkan ia.
Harap
Thursday, April 05, 2007 at 10:44 PM Ditulis oleh ~inilah saya~
Subscribe to:
Comment Feed (RSS)
|