Kovalen - Bhg 1

Kovalen salju itu terikat erat,
Mengikat dua gelas jiwa yang saling mengerti,
Dalam kenyataan sebuah gundah,
Yang ada sebuah paksi yang terbalik,
Pada keluhuran jiwa yang tak pernah nyata,

Mata yang memandang menjadi saksi,
Isyarat kasih yang terpancar dari kedalaman warna,
Yang sering berkalih ketika bertentangan,
Tersembunyi jauh didasar hasrat,
Tidak terungkai dengan kata-kata,
Menyatakan sebuah rindu yang penuh didada,

Apakah itu tanda rawan,
Seekor merpati yang jauh di awan,
Bertongkat paruh di pinggir kayangan,
Mengibas sayap tanda kepasrahan,
Pada takdir yang belum terjadi,

Perindu itu pula jauh dibumi,
Duduk termenung di pinggir bayang,
Menanti sang siang merapati malam,
Bersama hasrat yang tak pernah asa,
Dan kudrat yang telah tertulis,

Taman mawar itu terus mewangi,
Dengan kelopak yang tersusun semi,
Dan rindu yang terus berpaut,
Walaupun lelah dalam berdesah,
Longlai jiwa meminta nyawa,
Kovalen cinta masih disitu.