Tangisan Jiwa Merdeka

Saya sebenarnya ingin berkongsi maksud dengan tuan-tuan. Dari sebuah coretan kehidupan benar yang dimelodikan dengan begitu indah sekali.

Nasihat Pengemis Untuk Istri Dan Doa Untuk Hari Esok Mereka, oleh Ebiet G. Ade

Istriku,
Marilah kita tidur
Hari telah larut malam
Lagi sehari kita lewati
Meskipun nasib semakin tak pasti
Lihat, anak kita tertidur menahankan lapar
Erat memeluk bantal dingin
Pinggiran jalan
Wajahnya kurus, pucat
Matanya dalam

Istriku, marilah kita berdoa
Sementara biarkan lapar terlupa
Seperti yang pernah ibu ajarkan
Tuhan bagi siapa saja
Meskipun kita pengemis pinggiran jalan
Doa kita pun pasti dia dengarkan
Bila kita pasrah diri, tawakkal

Esok hari perjalanan kita
Masih sangatlah panjang
Mari tidurlah, lupakan sejenak
Beban derita, lepaskan
La la la la la la la dengarkanlah nyanyi
La la la la la la la dari seberang jalan
La la la la la la la usah kau tangisi
La la la la la la la nasib kita hari ini

Tuhan, selamatkanlah istri dan anakku
Hindarkanlah hati mereka
Dari iri dan dengki
Kepada yang berkuasa dan kenyang
Di tengah kelaparan
Oh! hindarkanlah mereka dari iri dan dengki
Kuatkanlah jiwa mereka
Bimbinglah di jalanMu.
Bimbinglah di jalanMu.

Tuan-tuan yang saya cintai, lihatlah kehidupan kita ini. Betapa hanya jiwa yang merdeka sahaja yang masih boleh melihat akan kewujudan Tuhan didalam kehidupan ini.